Tampilkan postingan dengan label asma. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label asma. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Juli 2012

Lempuyang Wangi (Zingiber aromaticum Val.) Sinonim : -- Familia : Zingiberaceae


Lempuyang Wangi

(Zingiber aromaticum Val.)
Sinonim :
--
Familia :
Zingiberaceae
Uraian :
Perawakan: herba rendah sampai tinggi, perennial, batang asli berupa rimpang di bawah tanah, tinggi lebih dari 1 m. Batang: batang semu berupa kumpulan pelepah daun yang berseling, di atas tanah, beberapa batang berkoloni, hijau, rimpang; merayap, berdaging, gemuk, aromatik. Daun: tunggal, berpelepah, duduk berseling, pelepah; membentuk batang semu, helaian; bentuk lanset sempit, telebar di tengah atau di atas tengah, panjang 3-7 kali lebar, pangkal runcing atau tumpul, ujung sangat runcing atau meruncing, berambut di permukaan atas, tulang daun atau di pangkal, 14-40 x 3-8,5 cm, tangkai berambut, 45 mm. Lidah daun; tegak, tumpul, seperti membran, berambut 1,5-3 cm. Bunga: susunan majemuk bulir, bentuk bulat telur, muncul di atas tanah, tegak, berambut halus, ramping tebal, 9-31 cm, 2-2,5 kali lebar, ujung runcing agak lebar, daun pelindung dengan ujung datar, ukuran 1,54 x 1,54 cm., sisik tangkai bulir 4-6, lanset, tumpul, berambut, merah 3-6,5 cm. Daun pelindung sangat lebih besar dari kelopak, sama panjang dengan tabung mahkota. Ukuran bulir 3,5-10,5 x 1,75-5,5 cm. Kelopak: 13-17 mm. Mahkota: kuning terang, hijau gelap, atau. putih, tabung 2-3 cm, cuping bulat telur bulat memanjang, ujung meruncing atau runcing, daun mahkota posterior paling besar 1,5-2,5 x 1-2 cm, bibir bibiran bulat telur atau membulat, jingga .atau kuning lemon, 12 - 20 x 15 - 20 mm. Benang sari: kepala sari elip bulat memanjang, kuning terang, 8 - 10 mm, penghubung 7 mm. Putik: bakal buah 3 ruang, bakal biji banyak, posisi aksiler, tangkai putik bercabang dua bebas. Buah: bulat telur terbalik, merah, 12 x 8 mm. Biji: bulat memanjang bola, rata rata 4 mm. Waktu berbunga : Januari - April. Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya Tumbuhan ini terdapat di daerah Asia tropika. Di Jawa dapat tumbuh di daerah dengan ketinggian 1-1200 m dpl, banyak tumbuh sebagai tumbuhan liar di tempat-tempat yang basah di dataran rendah dan tinggi. Tumbuh baik di bawah hutan jati. Perbanyakan: pada umumnya dengan potongan rimpang yang bermata tunas atau anakan yang masih muda setidaknya dengan 1 tunas. Secara alami potongan potongan rimpang yang telah bertunas akan memperbanyak diri dengan biji. Tumbuhan ini akan dapat berkembang secara baik di hutan, kebun, pekarangan dengan intensitas matahari di bawah naungan kurang lebih 11-585 lux. Hama: ulat pemakan daun Kerana diocles dan Udapes; sering menimbulkan kerusakan. 

Nama Lokal :
NAMA DAERAH: NAMA ASING: NAMA SIMPLISIA: Zingiberis aromaticae rhizoma; Rimpang Lempuyang Wangi.

Penyakit Yang Dapat Diobati :
EFEK BIOLOGI DAN FARMAKOLOGI Rimpang: minyak atsiri rimpang dengan kadar terendah 1,56% dapat menghambat pertumbuhan Streptococcus alpha secara in vitro; daa antibakteri berbanding lurus dengan konsentrasi. perasan, infusa dan minyak atsiri rimpang lempuyang wangi mempunyai daya antibakteri terhadap Staphylococcus aureus, Escherichia coli. Potensi daya antibakteri berturut-turut adalah minyak atsiri, perasan, infusa. Ekstrak rimpang dengan konsentrasi 100% mampu membunuh cacing tambang anjing. Kenaikan kontraktilitas uterus yang diakibatkan dari pemberian infusa rimpang diperkirakan karena sifat iritasi dan kemungkinan adanya efek penurunan kontraktilitas uterus diperkirakan karena adanya efek langsung minyak atsiri pada otot uterus. Fraksi ekstrak yang larut dalam. air rimpang lempuyang wangi dapat menyebabkan efek stimulasi respon imun humoral, menekan respon imun seluler pada mencit. Fraksi ekstrak yang tidak dapat larut dalam air dapat berefek stimulasi sistem fagositosis; fraksi ekstrak yang larut dalam air menekan. Teknologi Iradiasi sinar gamma sampai dengan dosis 10 kgy dapat menurunkan jumlah angka kuman. Dosis yang dipergunakan tidak menimbulkan perubahan kadar air dan minyak atsiri.

Komposisi :
Rimpang: minyak atsiri yang tersusun dari a-kurkumen, bisabolen, zingiberen, kariofilen, seskuifelandren, zerumbon, limonen, kamfer; di samping itu zat pedas gingerol, sogaol, zingeron, paradol, heksahidrokurkumin, dihidrogingerol; informasi lain menyebutkan damar, tanin, resin, pati, gula.

Pemanfaatan :
KEGUNAAN DALAM MASYARAKAT

Rimpang: biasanya digunakan dalam bentuk seduhan rimpang untuk obat asma, merangsang nafsu makan, merangsang membran mukosa lambung, mengurangi rasa nyeri, pembersih darah, penambah nafsu makan, menurunkan kesuburan pada wanita, pencegah kehamilan, pereda kejang; di samping itu sering digunakan juga untuk mengobati penyakit empedu, penyakit kuning, radang sendi, batuk rejan, kolera, anemia, malaria, penyakit syaraf, nyeri perut, mengatasi kecacingan, masuk angin. Pada pemakaian luar digunakan untuk mengurangi rasa nyeri .

CARA PEMAKAIAN DI MASYARAKAT

Untuk obat masuk angin:
digunakan 10 gram rimpang segar lempuyang wangi; setelah dicuci, diparut, diperas dan disaring, kemudian hasil saringan ditambah 2 sendok makan madu dan 1/2 gelas air matang (panas), diaduk diminum dua kali sehari pagi dan sore sama banyak.

Untuk obat sakit perut dan menambah nafsu makan: 
2 jari lempuyang wangi, 3 umbi bawang merah dibuat infusa dengan 110 mI air. Untuk anak?anak diminum 2 kali sehari pagi dan sore, setiap kali 2 sendok makan.





http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?mnu=2&id=236 :sumber.






Selasa, 24 Juli 2012

Temulawak (Curcuma xanthorrhiza, Roxb.) Sinonim : Familia : Zingiberanceae


Temulawak

(Curcuma xanthorrhiza, Roxb.)
Sinonim :
Familia :
Zingiberanceae
Uraian :
Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah tegalan sekitar pemukiman, terutaama pada tanah gembur, sehingga buaah rimpangnya mudah berkembang menjadi besar. Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 meter. Daunnya lebar dan pada setiap helaian dihubungkan dengan pelapah dan tangkai daun yang agak panjang. Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan berwarna kuning tua. Rimpang temulawak sejak lama dikenal sebagai bahan ramuan obat. Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Daerah tumbuhnya selain di dataran rendaah juga dapat tumbuh baik sampai pada ketinggian tanah 1500 meter di atas permukaan laut.

Nama Lokal :
Temulawak, Temu putih (Indonesia), Temulawak (Jawa); Koneng Gede (Sunda), Temulabak (Madura).



Penyakit Yang Dapat Diobati :
Sakit limpa, Sakit ginjal, Sakit pinggang, Asma, Sakit kepala; Masuk angin, Maag, Sakit perut, Produksi ASI, Nafsu makan; Sembelit, Sakit cangkrang, Cacar air, Sariawan, Jerawat.


Komposisi :

KANDUNGAN KIMIA : Daging buah (rimpang) temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia antara lain berupa fellandrean dan turmerol atau yang sering disebut minyak menguap. Kemudian minyak atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol. Dan kurkumin yang terdapat pada rimpang tumbuhan ini bermanfaat sebagai acnevulgaris, disamping sebagai anti inflamasi (anti radang) dan anti hepototoksik (anti keracunan empedu).


Pemanfaatan :

1. Sakit Limfa
    Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/2 rimpang lengkuas, 1 genggam 
    daun meniran.
    Cara membuat: temulawak dan lengkuas diparut, kemudian semua 
    bahan tersebut direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dan 
    disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 cangkir.

2. Sakit Ginjal
    Bahan: 2 rimpang temulawak, 1 genggam daun kumis kucing, 1 
    genggam daun kacabeling.
    Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis, kemudian direbus 
    bersama dengan bahan lainnya dengan 1 liter air, dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum selama 3 hari.

3. Sakit Pinggang
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 1 rimpang kunyit sebesar ibu jari, 1 
    genggam daun kumis kucing.
    Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 1 liter air, 
    dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

4. Asma
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, 1 potong gula aren.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan dikeringkan. Setelah 
    kering direbus dengan 5 gelas air ditambah 1 potong gula aren 
    sampai mendidih hingga tinggal 3 gelas, kemudian disaring.

5. Sakit Kepala dan masuk angin.
    Bahan: beberapa rimpang temulawak.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis, dikeringkan dan ditumbuk 
    halus menjadi tepung. Kurang lebih 2 genggam tepung temulawak 
    direbus dengan 4-5 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 3 
    gelas, kemudian disaring disaring.

6. Maag
    Bahan: 1 rimpang temulawak.
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan 
    sebentar, kemudian direbus dengan 5-7 gelas air sampai mendidih, 
    dan disaring.
    Cara menggunakan: diminum 1 kali sehari 1 gelas.

7. Sakit perut, Sakit perut pada waktu haid
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula 
    kelapa, garam secukupnya. 
    Cara membuat: temulawak diparut, kemudian direbus bersama 
    bahan lainnya dengan 3-4 gelas air sampai mendidih hingga tinggal
    2 gelas.
    Cara menggunakan: diminum 2 kali sehari 1 cangkir, pagi dan sore.


8. Menghilangkan bau amis sewaktu haid :
    Bahan: 1 rimpang temulawak, 5 buah mata asam, 1 potong gula 
    kelapa. 
    Cara membuat: temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan, 
    kemudian bersama bahan lainnya ditaruh dalam waskom (rantang/ 
    panci), diberi 2 gelas air panas dan ditutup rapat selama kurang lebih 
    15 menit, dan disaring.
    Cara menggunakan : diminum 3 kali, 1 kali sehari.

9. Memperbanyak produksi ASI
    Bahan: 1 1/2 rimpang temulawak, dan tepung saga secukupnya. 
    Cara membuat: temulawak diparut, kemudian kedua bahan tersebut 
    dicampur dan ditambah air panas secukupnya sehingga menjadi 
    bubur.
    Cara menggunakan : dimakan biasa.

10. Memacu ASI yang macet
     Bahan : 1 1/2 rimpang temulawak diparut, 1 potong gula kelapa, 
     2-3 sendok makan adonan sagu. 
     Cara membuat : temulawak diparut, kemudian bersama bahan 
     lainnya direbus dengan 1 liter air sampai mendidih dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1 cangkir secara teratur.

11. Kesulitan buang air besar/berak
     Bahan: 1 rimpang temulawak, 3 buah mata asam, 1 potong gula 
     kelapa. 
     Cara membuat : temulawak diiris tipis-tipis dan diangin-anginkan 
     sampai kering, kemudian bersama bahan lainnya diseduh dengan air
     panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan: diminum biasa.

12. Sembelit
     Bahan : 1 rimpang temulawak dan biji sawi secukupnya. 
     Cara membuat : kedua bahan tersebut ditumbuk sampai halus, 
     kemudian diseduh dengan air panas secukupnya dan disaring.
     Cara menggunakan : diminum biasa.

13. Menambah nafsu makan
     Bahan: 2 rimpang temulawak, 1/4 rimpang lengkuas, 1/2 genggam 
     daun meniran.
     Cara membuat : semua bahan tersebut direbus dengan 3 gelas air 
     sampai mendidih hingga tinggal 2 gelas, kemudian disaring.
     Cara menggunakan : diminum 2 kali sehari 1/2 gelas.

14. Sakit Cangkrang
     Bahan: 2 rimpang temu lawak.




sumber:http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=129