Senin, 31 Oktober 2016

"Venture Builder" Adamobile Fokus Bangun 10 "Startup" di Tahun Ini


ThinkstockIlustrasi peluang terkait era internet dan digital
SINGAPURA, KOMPAS.com - Perusahaan “venture builder” asal Indonesia, PT Adamobile Solutions Network menargetkan meluncurkan hingga 10 pelaku usaha rintisan digital (start up) hingga akhir 2016.

Hal itu di antaranya bakal dilakukan dengan sejumlah program pelatihan dan mentoring terhadap sejumlah pelaku usaha rintisan yang berpotensi.
Pendiri dan CEO Adamobile, Adam Suherman, dalam penerbangan di atas pesawat Garuda Indonesia rute Singapura-Jakarta pada Rabu (13/4/2016) malam, menyebutkan hal itu sebagai respons untuk turut mewujudkan rencana Pemerintah Indonesia dalam memasuki perekonomian digital.
Rencana tersebut berupa program menuju ekonomi digital pada akhir 2020 dengan keberadaan 1.000 wirausaha bidang teknologi pada waktu tersebut.
Adam menyebutkan, pelatihan dan mentoring dilakukan menyusul fakta sebagian pelaku usaha rintisan digital tersebut merupakan anak-anak muda di usia remaja atau dewasa muda yang relatif masih butuh banyak saran serta dorongan semangat.
Kepercayaan diri sebagian pelaku usaha rintisan tersebut dan kemampuan mengomunikasikan ide kepada publik dalam bahasa yang mudah dicerna, menjadi tantangan-tantangan yang digarisbawahi Adam.
Hal lain yang juga kerap menjadi tantangan adalah, kesesuaian antara solusi yang ditawarkan oleh pelaku usaha rintisan digital dengan persoalan atau kebutuhan masyarakat. Kadangkala, solusi tersebut relatif telampau canggih dan cenderung belum dibutuhkan oleh publik.
Adamobile yang didirikan pada Juni 2015 saat ini fokus pada tiga sektor pelaku usaha rintisan digital yakni media sosial, e-commerce, dan teknologi finansial (FinTech).
Relatif berbeda dengan investor, “venture builder” seperti Adamobile memraktikkan model bisnis dengan identifikasi karaktristik pasar dan menemukan model yang sesuai untuk Indonesia.
Setelah itu mereka membangun dan mengembangkan aplikasi internet yang bisa relatif dengan mudah dipahami dan diadopsi pengguna.
Selanjutnya, mereka meningkatkan nilai dan cakupan bisnisnya dengan tujuan menjadi pemimpin pasar dan berjejaring dengan perusahaan-perusahaan lain.
Akan tetapi, Adam menyebutkan pihaknya belum bisa mengungkap hingga seberapa besar modal atau investasi awal yang dibenamkan dalam bisnis tersebut.
“Tetapi setiap bulan target kita ada sepuluh startups (diluncurkan) sampai akhir tahun ini. Mudah-mudahan terpenuhi,” katanya.
Kompas TVEkonomi Digital Butuh Aturan Jelas

Penulis: Ingki Rinaldi
Editor: Aprillia Ika

sumber

Tidak ada komentar: